Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

ASSESMEN KINERJA


Assesmen Kinerja adalah penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam prose dan produk. Assesmen kinerja lebih ditekankan pada proses keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Assesmen ini sangat cocok digunakan untuk menggambarkan proses, kegiatan, atau unjuk kerja dinilai melalui pengamatan terhadap siswa ketika melakukannya. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Musalnya penilaian terhadap kemampuan siswa merangkai alat praktikum untuk percobaan sederhana dilakukan selama siswa merangkai alat, bukan sebelum atau setelah alat dirancang.
Hal-hal yang harus kita pahami tentang assesmen kinerja adalah kita mendesain dan mengembangkan assesmen kinerja untuk digunakan kelak di kelas kita sendiri. Metodologi assesmen kinerja bukanlah suatu obat yang mujarab, bukan penyelamat guru, dan juga bukan merupakan suatu kunci untuk menilai kurikulum yang sebenarnya. Assesmen ini semata-mata merupakan alat yang memberikan cara-cara yang efisien dan efektif untuk menilai beberapa hasil-hasil dari proses pendidikan yang dipandang berguna.
Berdasarkan cara melaksanakan assesmen kinerja, dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Assesmen kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan
2.      Assesmen kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara berkelompok
3.      Assesmen kinerja individu untuk mengases kinerja siswa secara individu
Pada pelaksanaannya, guru dapat mengatur secara fleksibel kinerja-kinerja yang akan diases dalam kurun waktu tertentu.
Untuk merealisasikan assesmen kinerja ini, dimulai dengan  membuat perencanaan assesmen kinerja yang meliputi tiga fase penting, yaitu:
1.      Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini ditentukan jenis kinerja apa yang ingin dinilai. Misalnya, kemampuan menggunakan mikroskop dapat diurai menjadi : membawa mikroskop dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu, mengatur pencahayaan, memasang preparat, dan memfokuskan bayangan benda.
2.      Fase 2 : mendesain latihan-latihan kerja. Setelah kinerja yang akan dinilai ditentukan tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka KBM dipersiapkana adalah praktikum dengan menggunakan mikroskop
3.      Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil

Berikut ini adalah contoh assesmen kinerja dalam menggunakan mikroskop dengan teknik penilai daftar ceklis.
No
Aspek penilaian
Skala
Ya
Tidak
1
Membawa mikroskop dengan benar


2
Menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu


3
Mengatur pencahayaan


4
Memasang preparat


5
Memfokuskan bayangan benda


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar